Rabu, 30 Oktober 2013

cerita masa lalu :)



                   Dulu waktu belajar naik motor saya diajar sama beberapa orang, ada kak fandy, Nanni, Mama, dan Atta tempat belajarnya yah macam-macam kadang dilapangan kadang juga di lorong rumahnya orang. Waktu itu pas saya belajar dilapangan syech yusuf terus pasnya lagi becek-beceknya lapangan, awalnya saya tidak mau tapi karena mamaku memaksa yah mau tidak mau harus ka belajar itu malam. Jadi belajar mka ini ehh, taunya jatuhka karena lapangan pada saat itu lagi becek-beceknya bagemana tidak jatuh kalau begitu, pasku jatuh datangki mamaku na datangngi ka ku kira tommi mau ka na totlong ternyata pergi ka dia marah-marahi, na bilang toh kau itu memang tidak pelan-pelanko bawa motor, padahal toh pelan-pelan jeka itu bawa motor karena tidak tau ka naik motor, jadi panjangmi ini ceritanya karena marah-marahmi, saya diam mami ka lagian ku lupaimi jga apa na bilang mamaku itu hari kah lamami, jadi pas pulangnya dia boncengka keluar dari lapangan karena na bilang habis ka jatuh tadi padahal tidak sakit ji itu kah tiak lecet jeka juga tapi biarmi toh yah hitung-hitung istirahat ka dulu karena masih syok ka bede ini ceritanya, belum peka keluar dari itu lapangan jatuh ka lagi, ku bilang memangji licinki jalanan ma itumi jatuh ka tdai tapi kita tidak mau sekali percaya, na bilang mamaku iyo di’ licin tojengki ini lapangan itumi mu jatuh tadi tapi tidak ada ji yang lecet, cumin itu motor yg msih baru kayak sudahmi dipake 1 tahun, hancurnya kayak apa, bagemana tidak kalau motor baru dipake belajar naik motor baru saya tidak tau ka naik sepeda, cocokmi rusakki pasti :D mungkin sekian cerita dan pengalaman saya, terima kasih salam Nur Fany putri Mawangi J.


                   Dulu waktu belajar naik motor saya diajar sama beberapa orang, ada kak fandy, Nanni, Mama, dan Atta tempat belajarnya yah macam-macam kadang dilapangan kadang juga di lorong rumahnya orang. Waktu itu pas saya belajar dilapangan syech yusuf terus pasnya lagi becek-beceknya lapangan, awalnya saya tidak mau tapi karena mamaku memaksa yah mau tidak mau harus ka belajar itu malam. Jadi belajar mka ini ehh, taunya jatuhka karena lapangan pada saat itu lagi becek-beceknya bagemana tidak jatuh kalau begitu, pasku jatuh datangki mamaku na datangngi ka ku kira tommi mau ka na totlong ternyata pergi ka dia marah-marahi, na bilang toh kau itu memang tidak pelan-pelanko bawa motor, padahal toh pelan-pelan jeka itu bawa motor karena tidak tau ka naik motor, jadi panjangmi ini ceritanya karena marah-marahmi, saya diam mami ka lagian ku lupaimi jga apa na bilang mamaku itu hari kah lamami, jadi pas pulangnya dia boncengka keluar dari lapangan karena na bilang habis ka jatuh tadi padahal tidak sakit ji itu kah tiak lecet jeka juga tapi biarmi toh yah hitung-hitung istirahat ka dulu karena masih syok ka bede ini ceritanya, belum peka keluar dari itu lapangan jatuh ka lagi, ku bilang memangji licinki jalanan ma itumi jatuh ka tdai tapi kita tidak mau sekali percaya, na bilang mamaku iyo di’ licin tojengki ini lapangan itumi mu jatuh tadi tapi tidak ada ji yang lecet, cumin itu motor yg msih baru kayak sudahmi dipake 1 tahun, hancurnya kayak apa, bagemana tidak kalau motor baru dipake belajar naik motor baru saya tidak tau ka naik sepeda, cocokmi rusakki pasti :D mungkin sekian cerita dan pengalaman saya, terima kasih salam Nur Fany putri Mawangi J.


                   Dulu waktu belajar naik motor saya diajar sama beberapa orang, ada kak fandy, Nanni, Mama, dan Atta tempat belajarnya yah macam-macam kadang dilapangan kadang juga di lorong rumahnya orang. Waktu itu pas saya belajar dilapangan syech yusuf terus pasnya lagi becek-beceknya lapangan, awalnya saya tidak mau tapi karena mamaku memaksa yah mau tidak mau harus ka belajar itu malam. Jadi belajar mka ini ehh, taunya jatuhka karena lapangan pada saat itu lagi becek-beceknya bagemana tidak jatuh kalau begitu, pasku jatuh datangki mamaku na datangngi ka ku kira tommi mau ka na totlong ternyata pergi ka dia marah-marahi, na bilang toh kau itu memang tidak pelan-pelanko bawa motor, padahal toh pelan-pelan jeka itu bawa motor karena tidak tau ka naik motor, jadi panjangmi ini ceritanya karena marah-marahmi, saya diam mami ka lagian ku lupaimi jga apa na bilang mamaku itu hari kah lamami, jadi pas pulangnya dia boncengka keluar dari lapangan karena na bilang habis ka jatuh tadi padahal tidak sakit ji itu kah tiak lecet jeka juga tapi biarmi toh yah hitung-hitung istirahat ka dulu karena masih syok ka bede ini ceritanya, belum peka keluar dari itu lapangan jatuh ka lagi, ku bilang memangji licinki jalanan ma itumi jatuh ka tdai tapi kita tidak mau sekali percaya, na bilang mamaku iyo di’ licin tojengki ini lapangan itumi mu jatuh tadi tapi tidak ada ji yang lecet, cumin itu motor yg msih baru kayak sudahmi dipake 1 tahun, hancurnya kayak apa, bagemana tidak kalau motor baru dipake belajar naik motor baru saya tidak tau ka naik sepeda, cocokmi rusakki pasti :D mungkin sekian cerita dan pengalaman saya, terima kasih salam Nur Fany putri Mawangi J.
aku tau kamu telah menyukai yang lain tapi tolong jangan buat aku menantimu disini.

ketika tuhan berkehendak lain

   hari itu hujan rintik-rintik membasahi bumi ini, seakan mempublikasikan suasana hatiku kepadanya. andai dia tau betapa aku sangat menginginkannya hadir dalam kehidupanku. dikelas ini aku termenung dan berfikir sejenak apa yang aku rasakan ini betul terjadi, atau hanya mimpi yang hadir dalam mimpiku. tanpa terasa hujan reda, bel sekolahpun berbunyi, semua berlari keluar kelas dan bersiap untuk pulang.
  sesampainya dipintu gerbang aku merasa ada yang tertinggal dikelasku. aku bergegas kembali kekelas dan mencari apa yang terlupakan olehku. setelah mengambil dompet yang tersimpan dilaci bangku ku. tak lama kemudian dia datang dan mengahampiriku, "ayo pulang" katanya. baiklah romi, kami bergegas berharap hujan tidak turun dan membasahi kami.
  kami tiba dirumah "romi kamu ngak mammpir dulu?" ujarku, tidak usah, aku salam aja sama mama "ujarnya. "ya sudah kalau begitu, kamu hati-hati yah" kataku dengan senyuman manis diwajahku.
mama aku pulang "sambil berjalan masuk kekamar" . entah apa yang ada dalam fikiranku saat itu, yang aku fikir hanyalah penyakit yang sebentar lagi akan diketahui keluargaku, tanpa sadar aku menangis. yang aku takutkan hanyalah dia pergi meninggalkanku, aku takut dia tau apa yang sebenarnya terjadi padaku, Tuhan aku mohon biarkan hambamu pergi dengan tenang jika saatnya telah tiba...